5 Masalah Kesehatan Anak yang Sering Bikin Panik, Bunda Wajib Tahu!
Masa tumbuh kembang anak usia 1-5 tahun adalah fase yang penuh petualangan. Setiap tawa dan langkah kecilnya adalah kebahagiaan. Namun, di balik itu, ada momen-momen yang bisa membuat hati orang tua berdebar, terutama saat si Kecil sakit. Panik adalah reaksi yang wajar, tapi dengan pengetahuan yang tepat, Bunda bisa menghadapinya dengan lebih tenang.
Berikut adalah 5 masalah kesehatan pada anak yang sering bikin panik, lengkap dengan cara mengatasinya.
1. Demam Tinggi yang Tak Kunjung Turun
Melihat angka di termometer terus naik bisa jadi salah satu momen paling menakutkan bagi orang tua. Demam sebenarnya adalah cara tubuh melawan infeksi.
Apa yang harus Bunda lakukan?
Tetap tenang. Ukur suhu tubuh anak secara berkala.
Kompres hangat. Letakkan kompres air hangat di dahi, ketiak, atau lipatan paha. Air hangat membantu melebarkan pembuluh darah, mempercepat pelepasan panas dari tubuh.
Berikan cairan yang cukup. Pastikan anak minum banyak air putih, jus buah, atau kuah sup agar tidak dehidrasi.
Gunakan obat penurun panas. Berikan obat sesuai dosis yang dianjurkan dokter atau apoteker, biasanya berbahan dasar parasetamol atau ibuprofen.
Cek kembali suhunya. Jika demam tidak turun atau bahkan terus naik setelah diberi obat, segera hubungi dokter.
2. Batuk Pilek dengan Napas Sesak
Batuk pilek adalah penyakit langganan anak-anak. Namun, jika batuknya disertai napas yang cepat, berat, dan terdengar "mengik," ini bisa jadi tanda bronkitis atau pneumonia, yang membutuhkan penanganan medis segera.
Apa yang harus Bunda lakukan?
Perhatikan pola napas anak. Dengarkan apakah ada suara mengi, napas yang berat, atau tarikan dada.
Buat udara di kamar lebih lembap. Gunakan humidifier atau letakkan wadah berisi air panas di kamar untuk membantu mengencerkan lendir.
Jaga kebersihan. Pastikan kamar bersih dari debu dan polusi udara.
Segera ke dokter. Jika anak mengalami sesak napas yang parah, bibir membiru, atau tidak bisa tidur nyenyak karena batuk, jangan tunda lagi untuk membawanya ke fasilitas kesehatan terdekat.
3. Diare Hebat dan Muntah
Diare dan muntah bisa menyebabkan anak kehilangan banyak cairan dan elektrolit dengan cepat. Ini yang membuat orang tua sangat khawatir akan risiko dehidrasi.
Apa yang harus Bunda lakukan?
Berikan oralit. Sediakan oralit di rumah. Ini adalah solusi untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang.
Dorong anak untuk minum. Walaupun sedikit, dorong anak untuk minum sesering mungkin. Air kelapa juga bisa menjadi pilihan yang baik.
Hindari makanan padat sementara. Berikan anak makanan yang mudah dicerna seperti bubur atau sup. Hindari makanan yang terlalu berminyak atau pedas.
Waspada tanda dehidrasi. Perhatikan apakah anak terlihat sangat lemas, tidak buang air kecil lebih dari 6-8 jam, atau menangis tanpa air mata. Jika ya, segera bawa ke dokter.
4. Ruam Merah di Seluruh Tubuh
Tiba-tiba muncul bintik-bintik merah di sekujur tubuh anak? Bisa jadi itu campak, cacar air, atau alergi. Reaksi panik biasanya muncul karena takut ruam ini adalah penyakit serius dan menular.
Apa yang harus Bunda lakukan?
Jangan langsung panik. Amati apakah ruam disertai gejala lain seperti demam, gatal, atau rasa tidak nyaman.
Pisahkan anak dari yang lain. Jika dicurigai penyakit menular seperti cacar air, isolasi anak untuk sementara waktu.
Jaga kebersihan. Pastikan kulit anak tetap bersih dan kering. Hindari menggaruk ruam karena bisa menyebabkan infeksi.
Konsultasi dengan dokter. Dokter akan membantu mendiagnosis jenis ruam dan memberikan penanganan yang tepat, termasuk obat antihistamin jika penyebabnya adalah alergi.
5. Anak Menolak Makan dan Terlihat Sangat Lesu
Biasanya anak sangat aktif, tapi mendadak tidak mau makan, hanya terdiam, dan terlihat sangat lesu. Ini bisa menjadi sinyal bahwa ada sesuatu yang tidak beres pada tubuhnya.
Apa yang harus Bunda lakukan?
Tawarkan makanan favoritnya. Walaupun hanya sedikit, coba tawarkan makanan yang paling disukai anak.
Berikan perhatian ekstra. Ajak ia bermain atau membaca buku untuk mengalihkan rasa tidak nyamannya.
Ukur suhu tubuhnya. Rasa lesu bisa jadi pertanda awal demam atau infeksi lainnya.
Perhatikan tanda-tanda lain. Amati apakah ada muntah, diare, batuk, atau gejala lain yang muncul.
Segera hubungi dokter. Jika anak sangat lemas, tidak merespons, atau tidak mau makan dan minum sama sekali, segera cari bantuan medis.
Membesarkan anak adalah perjalanan yang penuh tantangan. Dengan pengetahuan yang cukup dan ketenangan, Bunda akan mampu menghadapi setiap masalah kesehatan anak dengan lebih bijak. Ingat, insting Bunda adalah panduan terbaik, dan jangan pernah ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.

Komentar
Posting Komentar