Anak Sehat, Orang Tua Hebat: Taktik Menghilangkan Overthinking dalam Mengasuh🌟

 


“Menjadi orang tua adalah anugerah sekaligus perjalanan penuh tantangan. Tak jarang, kita terjebak dalam pusaran overthinking merasa takut salah, khawatir berlebihan, bahkan membandingkan diri dengan pola asuh orang lain. Padahal, anak tidak membutuhkan orang tua yang sempurna, melainkan orang tua yang hadir dengan hati, mampu menenangkan dirinya sendiri, dan tetap berfokus pada hubungan yang sehat. Dari sinilah lahir keyakinan bahwa anak yang sehat tumbuh dari orang tua yang hebat, bukan karena tanpa cela, melainkan karena tahu cara merawat dirinya dari kecemasan.”


Berikut adalah beberapa taktik yang bisa para orang tua lakukan dalam mengasuh anak :


1. Hadir, Bukan Menenangkan Menjadi “Mindset Mentor”


Saat kita cenderung berulang-ulang memberikan jaminan ke anak (reassurance), kita tak memberikan mereka ruang belajar menguatkan diri. Alih-alih menjadi penenang terus-menerus, jadilah mindset mentor: hadir secara strategis dan penuh empati.

Contoh: jika anak cemas ujian, alih-alih mengatakan “Tenang saja, pasti lulus”, bisa katakan, “Ini suara perfeksionis sedang muncul ya aku di sini kok, kita hadapi bareng.” Peralihan dari soothing ke strengthening seperti ini sangat ampuh.

Psychology Today


2. Terapkan Validasi + Coping Skills


Daripada membantah atau meredam emosi anak, validasi dan bantu mereka menemukan cara mengelolanya:


“Aku tahu kamu merasa ini berat. Itu wajar. Coba dulu tarik napas dalam-dalam, lalu mari cari jalan keluarnya.”


Ini dikenal sebagai dua keterampilan penting: validasi dan coping 

Harvard Health


3. Ingatkan “Firm and Kind”Tegas dan Lembut Sekaligus


Dari Dr. Daniel Amen muncul filosofi "firm and kind" menjadi tegas dalam batasan, namun tetap lembut dalam penyampaian. Ini menciptakan rasa aman dan kepercayaan bagi anak.

The Times of India


4. Hindari Perangkap Perfectionist & Overachieving Parenting


Tekanan untuk selalu sempurna dan memaksakan prestasi justru dapat menimbulkan overthinking dan perasaan “tidak cukup”.


Dr. Tara Porter mendorong pendekatan relationship-based parenting, di mana fokus pada hubungan emosional yang sehat, fleksibel, dan adaptif.

The Times


5. Beri Ruang untuk Free Play dan Tidak Terlalu Terstruktur


Over-scheduling atau terlalu banyak rutinitas membuat anak dan orang tua stres.


Supernanny Jo Frost menyarankan anak diberi waktu “bermain bebas”  spontan, tanpa struktur berlebihan, untuk mengurangi kecemasan dan memelihara kreativitas.

The Sun


Studi Ohio State juga menunjukkan bahwa membatasi aktivitas ekstrakurikuler dan memberi waktu bermain bebas bisa mengurangi burnout dan meningkatkan ikatan emosional.

New York Post


6. Sadari dan Redam Kecemasan Parental secara Nyata


Orang tua yang overthink biasanya berpikir terlalu jauh dan berlebihan soal kemungkinan negatif. Cara sederhana:


Terima rasa takutmu beri nama, kenali fakta, jangan biarkan imajinasi memperkeruh.


Lakukan teknik kecil seperti relaksasi, mengamati pikiran, atau berbicara dengan teman atau pasangan (di luar telinga anak).

Healthline

bakercenter.org

UNICEF


7. Kembangkan Reflective Parenting


Alih-alih bereaksi terhadap perilaku anak semata, cobalah memahami motivasi dan perasaan di baliknya. Latih kemampuan refleksi diri (reflective functioning):


Menumbuhkan pemahaman bahwa anak adalah individu dengan pikiran dan rasa sendiri, sehingga membangun hubungan yang sehat dan mendukung regulasi emosional mereka.

Wikipedia


8. Manfaatkan Pendekatan Program Positif (Triple P)


Triple P (Positive Parenting Program) adalah pendekatan berbasis komunitas dan bukti yang meningkatkan kepercayaan diri orang tua, intervensi yang realistis, dan kemampuan mengatasi situasi sulit.

Wikipedia


9. Terapkan Prinsip Slow Parenting


Alih-alih mengatur setiap gerakan anak, berikan mereka waktu eksplorasi, eksperimen, dan belajar dari pengalaman sendiri.


Dengan filosofi “less is more”, orang tua memberi ruang bagi anak belajar melalui bermain bebas, tanpa direkayasa terus-menerus oleh orang dewasa.

Wikipedia


10. Fokuslah Pada Hubungan, Bukan Hasil


Alih-alih terlalu mempedulikan nilai atau pencapaian, taruh energi pada kualitas hubungan:


Buat waktu khusus bersama anak, bicaralah, dengarkan perasaan mereka, tanpa menilai. Ini membangun kesejahteraan emosional yang jauh lebih penting daripada hasil jangka pendek.

Connecticut Children's


Untuk menjadi orang tua hebat, bukan hanya soal memberikan yang terbaik melainkan juga mengurangi overthinking, untuk membangun suasana keluarga yang sehat dan penuh cinta.💖🥰



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penyimpanan Sistem Abjad dan Sistem Subjek

SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR